_Cerita Satu Hati_


.

Ada apa dengan dirimu saudariku?
Wajahmu muram tertunduk lesu
Bibirmu terkatup rapat diam membisu
Hanya butiran bening mengalir di pipi lembutmu....

Ada apa dengan dirimu saudariku?

Hatiku miris melihat dirimu kini
Seperti sekuntum bunga yang tak segar lagi
Yang hanya tinggal menunggu waktu tuk mati

Tak ada lagi sorot indah dari matamu yang bening
Tak ada lagi senyum mengembang yang tersungging dibibir tipismu
Tak ada tawa renyah dari mulutmu lagi
Dan tak ada sepatah kata terucap dari bibirmu

Ada apa dengan dirimu saudariku?

Lalu kau mulai bercerita pelan kepadaku
Walau masih dengan sedikit air mata yang tertahan
Kau masih berusaha tegar untuk sebuah kisah
Yang ternyata sungguh membuatku pilu

Kenapa saudariku, kenapa semua itu harus terjadi padamu?
Apa yang sudah membuat dirimu menjadi seperti ini?
Dan apa yang ada dalam benakmu ketika itu?
Sungguh ku tak mengerti....

Cinta . . . .

Hanya itu yang keluar dari mulutmu sebagai jawaban atas semua tanyaku
Yang menjadi alasan pembenar atas tindakanmu
Padahal kamu telah terluka oleh cinta itu
Yang tidak tahu bagaimana cara mendapatkan penawarnya itu

Hampir gila engkau dibuatnya saudariku...
Engkau yang harus rela kehilangan semua indahnya hidupmu
Betapa beratnya aib yang harus engkau pikul di pundakmu sendiri
Tanpa ada seorangpun mau membenarkan sikapmu itu

Semua memandang sebelah mata kepadamu
Seolah engkau seorang pesakitan yang harus dienyahkan dari kehidupan
Sungguh aku ingin melindungimu saudariku
Tapi aku tak tahu apa yang harus aku lakukan

Aku bisa merasakan apa yang engkau rasakan saudariku
Rasa sakit, amarah, kebencian atas perlakuan yang tidak seharusnya engkau dapatkan
Aku bisa merasakan apa yang engkau rasakan saudariku
Karena kita memiliki hati yang sama

Biarlah semuanya berlalu tanpa harus menoleh lagi kebelakang
Hanya diri kita saja yang mampu menolong untuk tetap berdiri
Menghadapi semua getirnya hidup ini
Yang entah sampai kapan kita dapat bertahan

Yang kuingin hanya senyum itu kembali
Tawa riang darimu
Celoteh manja dari bibirmu
Dan semua keceriaan dalam dirimu apa adanya
Semoga itu untuk selamanya.....




_04 Juni 2010-Cerita Yogyakarta Penuh Kenangan_

Your Reply